Bakteri Pembuat Emas

Para pencari emas membagi endapan emas menjadi 2 tipe dasar: (1) Lapisan emas dan konsentrasi besi “primer” lain, yang terbentuk oleh aktifitas geologi selama berabad-abad, dan (2) Butiran emas “sekunder” yang terbentuk oleh erosi bagian primer.

Beberapa butiran emas sekunder membingungkan para peneliti. Di bawah mikroskop, butiran tersebut mirip bakteri yang melapisi emas. Tingkat kemiripan sangat tinggi, kata Frank Reith, seorang ahli geomikrobiologis di Cooperative Research Center of Landscape Environments and Mineral Exploration di Australia, sehingga beberapa ilmuwan mengira bahwa bakteri tersebut terlihat mirip, tapi menurut saya memang bakterilah yang membentuk emas.

Reith memutuskan untuk menyelidiki kebenaran pendapat tersebut. Penemuannya yang dipublikasi dalam jurnal Science menunjukkan bahwa bakteri menyerap besi dari larutan lalu membentuk emas.

Reith dan rekan-rekan memeriksa butiran kecil dari tanah di 2 pertambangan yang terpisah 200 mil – pertambangan Tomakin Park di New South Wales, dan pertambangan Hit atau Miss di Queensland.

Dengan menggunakan mikroskop laser khusus, para peneliti menemukan biofilm – bakteri yang terikat dengan substansi tipis – melapisi butiran. Analisis DNA menemukan lebih dari 30 spesies bakteri. Salah satu urutan DNA bias dipastikan berasal dari spesies, yang disebut Ralstonia metalidurans, ditemukan pada hamper semua butiran. Para peneliti melakukan tes dan menemukan bahwa spesies tersebut dapat mengendapkan emas dari larutan.

Meskipun bukti belum konklusif, penemuan tersebut sangat kuat mengungkapkan bahwa R. metalidurans menciptakan dan menambah butiran emas. Tanah dimana butiran ditemukan berasal dari batu-batu yang mengandung emas. Emas larut oleh kelembaban, dan melumer ke tanah.

Reith mengatakan bahwa endapan emas oleh bakteri adalah proses yang terjadi terus menerus, dan butiran emas akan terus terbentuk. Katanya, gumpalan yang besar bias saja merupakan hasil akumulasi.

Reith juga mengatakan bahwa perusahaan pertambangan tertarik dengan penemuan ini karena 2 alasan. Pertama, penemuan ini mengikatkan kemungkinan bahwa suatu hari mikroorganisme akan digunakan untuk memproses emas. Kedua, berguna dalam eksplorasi: biosensor yang dapat mengarahkan pencari emas ke tempat yang mengandung emas.

“Kami telah menunjukkan bahwa terdapat sesuatu pada emas. Bagaimana kita akan menggunakannya adalah langkah berikutnya,” kata Reith.

(MK)
Written by :
Bram Krist
Bram Krist

0 comments:

Post a Comment